Geografis
Berdasarkan letak geografisnya, Kota Cilegon berada
dibagian paling ujung sebelah Barat Pulau Jawa dan terletak pada posisi :
5°52'24" - 6°04'07" Lintang Selatan (LS), 105°54'05" -
106°05'11" Bujur Timur (BT). Secara administratif wilayah berdasarkan UU
No.15 Tahun 1999 tentang terbentuknya Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan
Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon pada tanggal 27 April 1999, Kota Cilegon
mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah
Utara: berbatasan dengan Kecamatan Bojonegara (Kabupaten Serang)
- Sebelah
Barat: berbatasan dengan Selat Sunda
- Seblah
Selatan: berbatasan dengan Kecamatan Anyer dan Kecamatan Mancak (Kabupaten
Serang)
- Sebelah
Timur: berbatasan antara Pondok
Cilegon Indah & Jalan Lingkar Selatan(Kota Cilegon) dengan Kecamatan Kramatwatu tepat di wilayah
serdang (Kabupaten Serang)
Kota ini
merupakan bandar dagang, pusat industri baja dan kimia di pulau jawa.
Iklim
Kota Cilegon mempunyai iklim tropis dengan suhu
rata-rata 22 °C-33 °C, curah hujan maksimum terjadi pada bulan
Desember-Februari dan minimum pada bulan Juli-September.
Pemerintahan
Berdasarkan
administrasi pemerintahan, Kota Cilegon memiliki luas wilayah ±17.550 Ha
terbagi atas 8 (delapan) Kecamatan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No.15
Tahun 2002 Tentang Pembentukan 4 (empat) Kecamatan baru, wilayah Kota Cilegon
yang semula terdiri dari 4 (empat) kecamatan berubah menjadi 8 (delapan)
Kecamatan, yaitu :
- Kecamatan
Cilegon
- Kecamatan
Ciwandan
- Kecamatan
Pulomerak
- Kecamatan
Cibeber
- Kecamatan
Grogol
- Kecamatan
Purwakarta
- Kecamatan
Citangkil
- Kecamatan
Jombang
Sejarah
Cilegon
merupakan wilayah bekas Kewadenaan (Wilayah kerja pembantu Bupati KDH Serang
Wilayah Cilegon), yang meliputi 3 (tiga) Kecamatan yaitu Cilegon, Bojonegara
dan Pulomerak. Berdasarkan Pasal 27 Ayat (4) UU No 5 tahun 1974 tentang Pokok
Pokok Pemerintahan di Daerah, Cilegon kiranya sudah memenuhi persyaratan untuk
dibentuk menjadi Kota Administratif. Melalui surat Bupati KDH Serang No.
86/Sek/Bapp/VII/84 tentang usulan pembentukan administratif Cilegon dan atas
pertimbangan yang obyektif maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun
1986, tentang pembentukan Kota Administratif Cilegon dengan luas wilayah 17.550
Ha yang meliputi 3 (tiga) wilayah Kecamatan meliputi Pulomerak, Ciwandan,
Cilegon dan 1 Perwakilan kecamatan Cilegon di Cibeber ,sedangkan kecamatan
Bojonegara masuk Wilayah kerja pembantu Bupati KDH Serang Wilayah Kramatwatu. Berdasarkan
PP No. 3 Tahun 1992 tertanggal 7 Februari 1992 tentang Penetapan Perwakilan
Kecamatan Cibeber, Kota Administratif Cilegon bertambah menjadi 4 (empat)
Kecamatan yaitu Pulomerak, Ciwandan, Cilegon dan Cibeber. Dalam perkembangannya
Kota Administratif Cilegon telah memperlihatkan kemajuan yang pesat di berbagai
bidang baik bidang Fisik, Sosial maupun Ekonomi. Hal ini tidak saja memberikan
dampak berupa kebutuhan peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan, tetapi juga memberikan gambaran mengenai
perlunya dukungan kemampuan dan potensi wilayah untuk menyelenggarakan otonomi
daerah. Dengan ditetapkannya dan disahkannya UU No. 15 tahun 1999 tanggal 27
April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya
Daerah Tingkat II Cilegon, status Kota Administratif Cilegon berubah menjadi
Kotamadya Cilegon, dengan duet kepemimpinan Drs. H. Tb. Rifai Halir sebagai
Pejabat Walikota Cilegon dan H. Zidan Rivai sebagai Ketua DPRD Cilegon.
Walikota Cilegon
- Drs. Nurman Suriadinata, Dari 29 Juli 1987 Sampai 01 April 1988 (Walikotatif).
- H. Nano Abdullah Dudaya, BA. Dari 01 April 1998 Sampai 20 Mei 1989 (Walikotatif).
- Drs. H. Dudi Achmadi, Dari 20 Mei 1989 Sampai 01 Mei 1992 (Walikotatif).
- Drs. Aan Hermana ASW, Dari 01 Mei 1992 Sampai 15 Oktober 1992 (Walikotatif).
- Drs. H. Makmun Suchari, Dari 15 Oktober 1992 Sampai 30 Juni 1997 (Walikotatif).
- Ir. H. Setia Hidayat, Dari 30 Juni 1997 Sampai 20 Juni 1998 PLH (Walikotatif).
- Drs. H. Tb. Rifa’i Halir, Dari 20 Juni 1998 Sampai 27 April 1999 (Walikotatif).
- Drs. H. Tb. Rifa’i Halir, Dari 27 April 1999 Sampai 07 April 2000 (Pejabat Walikota).
- H. Tb. Aat Syafa’at, S.Sos, M.Si, Dari 07 April 2000 Sampai 07 April 2005 (Walikota).
- H. Hidayat Djauhari, SH, M.Si, Dari 07 April 2005 Sampai 20 Juli 2005 (Pejabat Walikota).
- H. Tb. Aat Syafa’at, S.Sos, M.Si 20 Dari Juli 2005 Sampai 20 Juli 2010 (Walikota).
- H. Tb. Iman Ariyadi S.Ag, MM, M.S 20 Juli 2010 Sampai Sekarang (Walikota).
Penduduk dan perekonomian
Dalam Kurun
Waktu 15 Tahun Terakhir (1991-2005) Jumlah Penduduk Kota Cilegon Bertumbuh
Sebesar 47,18% (Dari 228.230 Jiwa Tahun 1991 Menjadi 335.913 Jiwa Tahun 2005).
Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Cilegon Pada Periode 2001-2005 Bergerak
Secara Rata-Rata 2,66% Per Tahun. Dengan jumlah penduduk yang tinggi membuat
Kota Cilegon menjadi kota terbesar ke-4 di Provinsi Banten. Masih Cukup
Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk Di Kota Cilegon Tersebut Terutama
Dipengaruhi Oleh Peristiwa Migrasi Masuk. Jenis atau kegiatan pekerjaan yang
banyak digeluti oleh Penduduk Kota Cilegon pada tahun 2005 adalah kegiatan
Perdagangan, Hotel dan Restoran merupakan sektor yang paling banyak menyerap
tenaga kerja, yakni sebesar sejumlah 33.116 tenaga kerja. Selanjutnya Industri
merupakan lapangan pekerjaan kedua yang banyak digeluti oleh penduduk, yakni
sekitar 24,68 % atau sebesar 29.755 tenaga kerja. Keberhasilan Pembangunan
Bidang Perekonomian Dicerminkan Dari Perkembangan Indikator Pdrb(product
domestic regional bruto) Dan Lpe(Laju Pertumbuhan Ekonomi), Yang
Mengindikasikan Perbaikan, Penguatan Dan Kemapanan Daerah Dalam Penguatan
Struktur Perekonomian Daerah. Laju Pertumbuhan Ekonomi (Lpe) Kota Cilegon
Meningkat mencapai 3,8 Trilyun Pada Tahun 2006. Pada tahun 2009 PDRB Kota
Cilegon mencapai Rp51 juta/kapita. Di Kota Cilegon juga terdapat pusat
perbelanjaan seperti Cilegon Supermall, Ramayana Mall Cilegon, Edi
Toserba,Cilegon Plaza, Giant supermarket dll.